Rabu, 03 Mei 2017

Tips Memilih Softlens


Kali ini lagi pengen banget bahas tentang softlens yang marak dipakai oleh orang-orang kita terlepas itu untuk kesehatan sebagai pengganti kacamata atau hanya untuk sekedar mempercantik penampilan dengan pilihan banyak warna pada berbagai merk softlens.
aku sendiri mulai mengenal dan memakai softlens sejak setahun yang lalu, tadinya cuma pengen gaya-gayaan aja dengan membeli softlens warna favorit banyak orang yaitu cokelat. aku gak tahu karena harga softlens yang aku beli saat itu murah *hanya 60 ribu sepasang* atau memang karena mataku yang sensitif, saat itu ada rasa kurang nyaman pada pemakaian benda lunak yang ditempel di kornea mata itu.

Tadinya aku mikir ah mungkin ini emang efek awal pemakaian, jadi mata belum terbiasa, tapi lama kelamaan sampai aku beli sepasang lagi yang baru dengan harga per pasang nya 100 ribu rupiah merk ternama yang model nya si mbak Agnes pun, mataku tetap tidak merasa nyaman dalam memakainya. Padahal tata cara penyimpanan dan pencucian softlens tersebut sudah aku ikuti, tapi rasa nyaman itu ternyata tidak berkurang.

Karena usia softlens aku sudah harus ganti, kemaren pas libur aku minta suami aku untuk mengantarkan ke optik membeli softlens yang baru. Kali ini bukan lagi karena gaya-gayaan, tapi emang aku butuh karena memakai kacamata di beberapa kondisi menjadi kurang praktis menurut aku, makanya aku kepikir untuk memakai softlens lagi.
Di optik tersebut, kacamata yang aku pakai diperiksa untuk diketahui berapa ukuran miopi nya, yang kanan ukuran -1.00 dan yang kiri -1.25, dan dari situ, mbak penjaga optiknya memilihkan softlens yang menurutnya paling bagus yang dijual di sana, merek oxifive dari omega dengan produk bernama RUBY, aku memilih *masih* warna favorit yaitu coklat.

Iseng-iseng aku bertanya memangnya apa yang menjadikan softlens itu bagus dan tidak bagus bagi pemakainya, ternyata menurut si mbak, softlens dengan kadar air tinggi lebih nyaman dipakai untuk pengguna mata sensitif tetapi memiliki kelembapan mata normal alias gak gampang kering, dan kandungan di Ruby ini tergolong tinggi yaitu 55%, beda dengan merk sebelumnya yang aku beli yang hanya mengandung kadar air 40%. Mmm.. jadi gitu ya? Selain itu ukuran diameter pada softlens juga berpengaruh, umumnya orang indonesia memiliki diameter kornea 14 mm, sehingga akan lebih bagus memilih softlens dengan diameter yang sama atau lebih-tinggi-SEDIKIT jika ingin merasa nyaman dalam memakai softlens ini. Perlu diketahui, bahwa semakin besar diameter softlens, akan mempengaruhi sirkulasi udara pada mata kita, dan aku jadi menyimpulkan sendiri kenapa aku merasa gak nyaman memakai 2 merk softlens sebelumnya, selain kadar air rendah, diameter sekitar 16 mm lah yang jadi penyebabnya.

Banyak yang lebih memilih softlens dengan diameter besar, karena umumnya memang mempengaruhi bentuk mata yang tampak lebih lebar dari aslinya, hanya saja perlu diketahui, diameter yang terlalu lebar dapat menghambat sirkulasi udara pada mata yang mengakibatkan mata kita terasa kering atau tidak nyaman, apalagi kebanyakan softlens dengan diameter besar juga memiliki kadar air rendah dan memiliki sedikit pori-pori, jadi aku harap para pengguna softlens seperti aku harus berhati-hati karena benda ini merupakan penentu awet tidaknya jendela dunia kita.

Kembali lagi ke softlens yang aku beli, dan tebak pemirsaaahhh, saat aku mencoba soflens aku itu, emang rasanya nyaman, bahkan rasanya kaya lagi gak pake softlens. Damn! aku telat dengan informasi ini.

Berikut ini tips dalam memilih softlens yang sesuai :

  1. Memiliki sirkulasi udara yang baik. Softlens yang baik adalah lensa kontak yang mampu memberikan oksigen ke mata kita, karena mata membutuhkan oksigen untuk mempertahankan efektivitas fungsinya, terutama kornea. Karena itu, pastikan kita memilih lensa kontak yang mampu memberikan oksigen ke mata, sehingga mata akan tetap sehat, lembab dan bercahaya.
  2. Memiliki Kelembaban yang baik. Berdasarkan Food and Drugs Administration (FDA), kadar air softlens terbagi menjadi dua, yaitu berkadar air tinggi (di atas 50%) dan berkadar air rendah (dibawah 50%). Lalu mana yang lebih baik, kadar air tinggi atau kadar air rendah? Jawabannya adalah tergantung pada kondisi mata masing-masing. Bila kualitas dan kuantitas air mata kamu cenderung normal, maka penggunaan kelembapan kadar air di atas 50% akan menjadi nyaman, karena softlens dengan kadar air tinggi dapat lebih mudah meneruskan oksigen ke dalam mata. Tetapi jika produksi air mata kamu cenderung kecil/sedikit, maka lebih baik memakai softlens berkadar air rendah atau di bawah 50%, hal ini dikarenakan kadar air rendah akan mengurangi penyerapan air mata ke dalam pori softlens sehingga dapat menjaga kelembapan mata.
  3. Berwarna alami. Softlens sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pemakainya, seperti warna kulit, dipakai pada siang atau malam hari, serta kesesuaian dengan warna baju yang akan dipakai sehingga dapat menunjang penampilan pemakainya. Warna alami tersebut seperti coklat tua, hitam, abu tua, hazel dsb.
  4. Berukuran sesuai dengan mata asli. Softlens juga memiliki berbagai macam bentuk dan desain, mengikuti tren fashion masa kini. Sebaiknya, pilihlah lensa kontak dengan bentuk yang paling tepat dengan mata, yakni besarnya kornea atau bola mata, karena seperti yang aku sampaikan di atas tadi, semakin besar ukuran softlens akan mempengaruhi sirkulasi udara di dalam mata kita.
  5. Perhatikan waktu pakai. Perhatikan tanggal kadaluarsa lensa kontak yang ada pada kemasan, perhatikan  aturan pakainya, termasuk durasi/periode lamanya aman untuk dipakai. Jangka waktu aman untuk pemakaian softlens dalam sehari umumnya adalah selama 8 jam, jika akan dipakai lebih lama dari waktu tersebut, sebaiknya lepas dulu softlens selama satu jam untuk memberi kesempatan mata bernafas terutama jika softlens tersebut memiliki pori kecil dan berkadar air rendah.
  6. Jaga kebersihan tangan saat akan mengaplikasikan ke mata, serta merawat kontak lensa ketika dilepas dari mata, dengan merendam pada cairan khusus, agar selalu steril dan terhindar dari kuman bakteri. Perhatikan juga pembuatan bahan soft lens yang telah dipilih. Lensa mata yang aman biasanya terbuat dari bahan alami seperti konten hidrogel yang aman untuk digunakan. Ikuti dengan benar petunjuk dalam merawat soflens agar terhindar dari iritasi akibat softlens tidak higienis atau kesalahan dalam perawatan pasca pemakaian.

Tips ini bukan paten menjadi syarat mutlak untuk pemilihan softlens, kembali lagi kepada konsumen jika softlens yang anda beli teryata menimbulkan ketidaknyamanan atau reaksi iritasi, lebih baik hentikan pemakaian dan hubungi dokter atau ahli mata untuk berkonsultasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.