Senin, 06 November 2017

Pengalaman ke Lawang Sewu

Siapa yang pernah ke lawang sewu? banyak yang bilang kalau lawang sewu itu tempatnya angker. Aku sendiri nggak mau menyebut kalau Lawang Sewu adalah tempat wisata yang berhantu. Karena kalau dilihat dari jauh, sebenarnya nggak serem-serem amat sih.

Hingga akhirnya aku bisa mengunjungi lawang sewu mumpung masih di Kota Semarang. Sebelumnya aku cuma bisa liat di tv tv.
Kemarin, aku akhirnya bisa melihat dari dekat, dan blusukan ke dalam Lawang Sewu. Agak kaget juga setelah tau kalau Lawang Sewu ini areanya cukup luas. Dari depan tampak terlihat gedung yang berdiri kokoh, ternyata di bagian tengahnya adalah area terbuka dengan pepohonan rindang.


Memang aku jarang membaca sejarah nasional, karena aku lebih suka sejarah mitologi dunia. Namun, karena berkunjung ke Lawang Sewu, aku jadi mengetahui beberapa fakta sejarah yang unik. Seperti ternyata tempat yang lebih dikenal oleh sebagian besar orang sebagai tempat yang berhantu ini dulunya adalah sebuah perusahaan per-keretaapian swasta.

Perusahaan itu adalah Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Perusahaan ini adalah perusahaan swasta pertama yang mengoperasikan kereta api di Hindia Belanda untuk pertama kalinya. Dan, Lawang Sewu ini dibangun pada tahun 1900-an untuk kemudian di gunakan sebagai kantor pusatnya.

Memasuki area Lawang Sewu, ada tiga area yang menjadi favorit aku. Pertama adalah bagian tengah dimana aku bisa mendapatkan udara segar dan bersantai. Kedua, bagian ruangan yang mempertunjukkan foto-foto kereta api di era Hindia Belanda dan era sebelum kemerdekaan. Ketiga adalah bangunan utama dengan desain banyak pintunya yang unik.

Bangunan utama Lawang Sewu ini adalah berupa bangunan dengan tiga lantai yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri. Yang menarik adalah ketika aku masuk ke bangunan utama dan mulai naik lewat tangga besar ke lantai dua, diantara tangga tadi akan terdapat sebuah kaca besar.


Pada kaca besar tadi memperlihatkan gambar dua orang wanita muda yang konon orang Belanda, dan tentu semuanya terbuat dari gelas. Tetapi jangan kaget ya kalau ada banyak yang berfoto di tempat ini, karena memang tempatnya cukup Instagram-able.

Beberapa jam menghabiskan waktu berkeliling salah tempat wisata di Semarang yang keren ini, aku tidak merasakan suasana horror sedikitpun. Sebaliknya, aku malah mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai sejarah kereta api di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda.

Harga tiket masuk ke Lawang Sewu adalah IDR 10.000 untuk Dewasa, IDR 5000 untuk Anak dan IDR 5.000 untuk pelajar. Nggak terlalu mahal untuk sebuah pengalaman menyenangkan didalamnya. Apalagi selama di dalam area, ada pemandu yang siap untuk menjelaskan sejarah dan fakta dari Lawang Sewu.

Segitu dulu yaa cerita hari ini semoga bermanfaat ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.