Kamis, 19 April 2018

Sedikit Resensi Novel Favoritku "Little Bee"


Sudah lama banget aku nggak membaca novel berbahasa Inggris. Mungkin aku termasuk tipe pembaca yang malas. Pikir aku, ‘Kalau ada edisi terjemahannya, buat apa bersusah payah membaca buku dalam bahasa asing?’

Novel bahasa Inggris terakhir yang aku baca adalah e-book ‘Uncle Tom’s Cabin’, itu pun nggak aku baca penuh, karena aku punya edisi terjemahannya, hehehe.

Namun sedikit usaha lebih ternyata diperlukan untuk novel ini. Novel “Little Bee”, buku ini aku baca dengan susah payah, tapi baru sekarang aku terpikir untuk membuat resensinya.

Novel ini pertama kali terbit di Inggris pada tahun 2008, sebelum akhirnya terbit di Amerika dan masuk dalam deretan buku laris.

Novel ini bercerita tentang seorang gadis Nigeria bernama Little Bee dan Sarah O’Rourke. Little Bee adalah seorang pencari suaka di Inggris. Setelah dua tahun tinggal di pusat penampungan imigrasi, ia dilepaskan dan mencari cara untuk menemui Sarah, orang yang pernah ditemuinya di Nigeria.

Diceritakan dari sudut pandang Bee dan Sarah dalam bab yang berbeda, namun pada akhirnya saling melengkapi, berbagai pertanyaan pembaca sedikit demi sedikit terungkap.

Sarah dan suaminya, Andrew sedang berlibur di Nigeria yang saat itu sedang dilanda konflik minyak. Tanpa sengaja, mereka bertemu dengan beberapa orang yang melarikan diri dari desa mereka yang dibakar. Salah satu pelarian itu adalah Little Bee.

Di bawah ancaman senjata para pengejar Bee, Sarah memotong jarinya untuk menyelamatkan Bee. Bertahun kemudian, Andrew, yang masih dihantui oleh peristiwa tersebut, menyadari kehadiran Bee di Inggris, dan memutuskan untuk bunuh diri.

Tema politik, kebijakan negara terhadap pengungsi, disertai romantika cinta segitiga Sarah mewarnai novel ini.

aku nggak akan membocorkan isi novel ini, tapi bagian awalnya terus terang membuat aku jatuh cinta. Paragraf pertama yang berhasil membuat aku penasaran. aku akan mengutipnya untuk kamu.

Di sisi lain, karena buku ini lebih banyak menggunakan deskripsi seperti di atas daripada percakapan, setelah beberapa lama, rentan menimbulkan kebosanan. Namun sudut pandang penceritaan, alur cerita dan konfliknya digarap dengan baik. Kamu nggak bisa berlaku curang dengan melihat endingnya. Itu nggak akan berhasil untuk buku ini. Cleave, dalam hal ini, telah berhasil memaksa pembaca menuntaskan rasa penasarannya dengan mengikuti aturan main yang telah ia tetapkan.

Sejujurnya, ini bukan jenis novel favorit aku. Mungkin karena kemampuan bahasa Inggris aku yang ngepas, mungkin juga karena temanya politik. Terkesan suram dan nggak bahagia. Yang jelas, aku senang telah membacanya sampai selesai.

Cover buku ini sendiri, entah kebetulan atau nggak, cukup mirip dengan salah satu versi cover video “Hanging tree” dalam trilogi ‘Hunger games’ ke tiga, ‘Mockingjay’ yang aku temukan di youtube. -aku berpikir untuk mengulasnya juga, edisi bahasa Indonesia, tapi kalau sempat, hehehe...

Kesimpulannya mungkin, penilaian seorang pembaca sangat dipengaruhi oleh ‘selera’ pribadi. Sebuah buku yang bagus, bisa jadi dianggap nggak menarik karena dibaca oleh pembaca yang berbeda. Novel “Little Bee”, menurut aku bukan buku yang menyenangkan dan nggak cukup menghibur, tapi aku merekomendasikan buku ini, terutama untuk keunikan sudut pandang dan tema ceritanya.

Oh ya, jika kamu termasuk pembaca yang ‘malas’ seperti aku, kamu bisa membaca edisi bahasa Indonesianya. Beberapa tahun lalu edisi terjemahan buku ini terbit dengan halaman yang lebih tebal, 381 halaman.

Selamat membaca! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.